Lari Saja Bisa Bikin Badan Jadi Kekar, Apa benar?

Lari memang menjadi salah satu metode dalam olahraga dan bahkan orang-orang yang tidak terlalu suka pergi ke gym banyak memilih dengan cara berlari saja dalam melatih fisiknya dan bahkan sering disebut bahwa gerakan ini sudah sangat efektif untuk membuat badan dapat terlilhat kekar tanpa perlu bergantung alat berat atau latihan lebih intens lagi?

Memang benar bahwa dengan berlari akan melibatkan banyak otot juga pada tubuh kita, tetapi perbedaannya dengan angkat beban adalah menggunakan alat bantu lebih membuat kita mudah fokus kemana kita akan mengembangkan otot tubuh sesuai yang diinginkan. Berikut ini beberapa fakta mengenai spekulasi lari juga bisa bikin badan kekar atau berotot, simak sampai selesai ulasannya dibawah ini ya!

1. Kok bisa atlet lari punya badan sama kekar dengan gymmers, padahal kan cuman lari?

Tentu sebagian besar kalian yang membaca ini pernah menonton olimpiade lari dan pada atlet yang berpatisipasi dalam kompetisi itu punya tubuh sama bagusnya atau cukup kekar sama dengan orang-orang seperti di tempat gym bukan? Padahal mereka hanya fokus berlari tapi bisa memiliki badan bagus juga apakah benar dengan lari saja sudah cukup? jawabannya tidak karena tentu latihan otot dengan angkat berat juga diterapkan kepada peserta yang mengikuti lomba tersebut ya, alasannya adalah supaya setiap atlet bisa melatih teknik lari serta dapat lebih cepat lagi.

2. Lari itu memang efektif membuat kaki kekar tapi tetap wajib mendapat latihan otot lainnya

Karena berlari akan terus memanfaatkan otot kaki untuk dapat bergerak cepat maka sudah sewajarnya bisa membuat kaki terlihat kekar dengan aktivitas tersebut saja, meski begitu latihan otot lainnya juga tetap diperlukan bagi si atlet guna untuk menyeimbangkan seluruh otot tubuh juga menambah kebugaran fisik agar kuat berlari.

3. Berapa lama dengan berlari bisa membentuk otot yang bagus?

Menurut hasil studi di negara Polandia di tahun 2019 sebelumnya pernah membuktikan bahwa seseorang yang rutin berlari cepat akan membuat penyerapan serat untuk otot berlangsung lebih singkat sehingga mudah sekali otot menjadi terlihat kekar, kasus ini umum terjadi pada mereka yang berdedikasi terhadap kompetisi maraton atau lintas alam loh.