sbjmk.com

Inilah Hal Palsu Dari Autisme Tapi Masih Dipercayai Oleh Banyak Orang!

Tentu sebagian banyak dari kalian sudah sangat paham terhadap autisme dimana kita jelaskan sedikit lagi disini adalah suatu gangguan pada kinerja otak seseorang sehingga kesulitan dalam berkomunikasi atau berhubungan dengan orang-orang lainnya, biasanya autisme sendiri juga bisa mempengaruhi kemampuan bersikap atau nafsu dan niat si penderita.

Autisme di zaman sekarang masih bisa sering kita temui dan mengenai orang-orang yang sedang mengalaminya sering sekali terisolasi dalam sosialitas atau tertinggal sendiri sehingga tidak jarang ada banyak mitos menimpa mereka yang seharusnya tidak benar tetapi menjadi suatu kepercayaan banyak orang sampai sekarang, apa saja itu? segera simak penjelasannya ini agar kalian tidak salah sangka dengan mereka korban autisme yang harus kita bantu juga ya.

1. Setiap penderita autisme tidak akan bisa memahami soal intelektual

Harus kalian tahu tidak semua penderita gangguan otak ini akan kehilangan kemampuan untuk melatih intelektual mereka karena pastinya itu bervariasi dan ada yang masih bisa melakukannya jika memiliki IQ ( Intelligence Quitient ) dengan tingkat rata-rata atau bahkan lebih tinggi daripada mereka yang rendah, jadi jangan percaya bahwa setiap orang akan punya kasus yang sama begitu saja.

2. Gara-gara autisme setiap orang jadi tidak bicara lagi

Sama seperti poin diatas bahwa setiap orang akan memiliki kasus bervariasi dimana ada kemungkinan mengalami telat bicara sehingga menggunakan bahasa tubuh atau semacamnya dalam berinteraksi dengan orang lain, lalu ada yang beruntung tetap bisa berbicara seperti biasa kita yang sehat ini. Disinilah kita harus belajar memaklumi dan mau mengerti bahwa orang-orang autisme punya kapasitasnya tersendiri jadi jangan semua disamakan ya teman-teman.

3. Saat sudah tumbuh dewasa autisme bisa disembuhkan

Hal ini dapat dikatakan mitos sebenarnya dimana para ahli kesehatan di seluruh dunia sudah memastikan bahwa autisme bukan sesuatu yang bisa disembuhkan layaknya sebuah penyakit atau gangguan kesehatan lainnya karena dijamin tidak ada obat untuk hal ini. Meski begitu metode untuk menghadapi autisme itu ada agar mereka tetap terbantu dan bisa beradaptasi dengan kekurangannya tersebut.

Exit mobile version